Pengaruh Frekuensi Pemberian MOL Kohe Kambing dan Macam Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Hasil Lactuca Sativa L. serta Perkembangan Mikroorganisme Tanah
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara frekuensi pemberian Mikroorganisme Lokal (MOL) kotoran hewan (kohe) kambing dan jenis pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil L. sativa serta perkembangan mikroorganisme tanah. Penelitian dilaksanakan pada 16 November 2021 – 14 Januari 2022, bertempat di lahan Desa Sumberejo, Kecamatan Batu, Kota Batu. Berada di ketinggian 700 mdpl dengan suhu 26 °C serta kelembaban udara 63 %, dan volume curah hujan rata-rata 298 mm per bulan dalam kisaran 6 hari per bulan.
Percobaan dirancang dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial. Faktor I adalah frekuensi pemberian MOL kohe kambing dengan 4 level yaitu : F1 = 1 kali, F2 = 2 kali, F3 = 3 kali, F4 = 4 kali. Faktor II adalah jenis pupuk kandang yaitu : P1 = Pupuk kandang Ayam, P2 = Pupuk kandang kambing, P3 = Pupuk kandang sapi. dari 2 faktor tersebut didapatkan 12 kombinasi perlakuan, kemudian masing – masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali dengan 3 sampel tanaman setiap perlakuannya hingga diperoleh sampel sebanyak 108 tanaman selada keriting. Parameter pengamatan antara lain : Panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, panjang akar, bobot segar total tanaman, bobot ekonomis tanaman, bobot kering total tanaman, bobot ekonomis per hektar, total jamur sebelum pemberian MOL kohe kambing, total jamur setelah pemberian MOL kohe kambing.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh interaksi antara frekuensi pemberian MOL kohe kambing dan macam pupuk kandang terhadap variabel pertumbuhan tanaman Lactuca sativa yaitu respon pertumbuhan terbaik untuk macam pupuk kandang yaitu dengan frekuensi pemberian 4 kali. Sedangkan pengaruhnya terhadap hasil panen terbaik masing – masing jenis pupuk kandang yaitu dengan frekuensi pemberian 3 kali . Jumlah populasi jamur tanah setelah pemberian MOL kohe kambing terbanyak yaitu pupuk kandang ayam dengan frekuensi pemberian 4 kali, pupuk kandang kambing dengan frekuensi pemberian 2 kali, pupuk kandang sapi dengan frekuensi pemberian 4 kali. Secara terpisah, pupuk kandang kambing memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman Lactuca sativa yang lebih baik dibanding pupuk kandang ayam dan sapi.
Kata kunci : Mikroorganisme Lokal, Kotoran Kambing, Frekuensi, Lactuca sativa