Pengaruh Aplikasi Penyiraman Kalsium Klorida (Cacl2) Pratanam dan Suhu Penyimpanan Pasca Panen terhadap Daya Simpan dan Kualitas Microgreen Wheatgrass (Triticum Aestivum L.) Segar
Abstract
Microgreen adalah sayuran yang dipanen ketika daun sejati telah muncul. Microgreen merupakan sayuran yang dipanen ketika umur tanaman 10-12 hari sejak bibit muncul. Microgreen gandum biasa disebut rumput gandum atau wheatgrass. Wheatgrass mengandung berbagai macam nutrisi. Dalam budidaya wheatgrass salah satu permasalahan adalah pendeknya umur simpan. Penambahan kalsium klorida (CaCl2) dapat memperpanjang umur simpan tanaman dan mengurangi susut bobot pada tanaman. Penanganan pasca panen sangat mempengaruhi kualitas dari wheatgrass. Salah satu penanganan pasca panen adalah penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyiraman CaCl2 pra tanam dan suhu penyimpanan pasca panen terhadap daya simpan dan kualitas microgreen wheatgrass.
Penelitian terdiri akan 3 tahapan. Tahap pertama yaitu untuk mengetahui pengaruh CaCl2 terhadap pertumbuhan dan kualitas panen wheatgrass. Tahap menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana dengan faktor yaitu Aplikasi penyiraman konsentrasi CaCl2, terdiri dari 5 level yaitu konsentrasi 0% (C0), konsentrasi 1,5% (C1), konsentrasi 3% (C2), konsentrasi 4,5% (C3), dan konsentrasi 6% (C4). Tahap yang kedua untuk mengetahui pengaruh CaCl2 pra panen dan suhu penyimpanan terhadap kualitas dan daya simpan produk. Tahap kedua menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua Faktor. Faktor yaitu Aplikasi penyiraman konsentrasi CaCl2, terdiri dari 5 level yaitu konsentrasi 0% (C0), konsentrasi 1,5% (C1), konsentrasi 3% (C2), konsentrasi 4,5% (C3), dan konsentrasi 6% (C4). Faktor 2 yaitu suhu penyimpanan, terdiri dari dua level yaitu suhu ruang (S0) dengan suhu dan suhu rendah (S1) dengan suhu 8-9ºC . Tahap yang ketiga yaitu Uji preferensi konsumen pada wheatgrass perlakuan terbaik.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi nyata perlakuan penyiraman konsentrasi CaCl2 dan suhu penyimpanan yaitu kombinasi perlakuan penyiraman CaCl2 konsentrasi 3% dan penyimpanan disuhu rendah pada susut bobot tunas (34,296 gram). Secara terpisah perlakuan penyiraman konsentrasi CaCl2 berpengaruh nyata terhadap variabel hasil bobot segar tunas dan bobot kering tunas. Perlakuan penyiraman CaCl2 konsentrasi 3% memberikan nilai tertinggi bobot segar tunas 28,60 gram. Perlakuan penyiraman CaCl2 konsentrasi 3% memberikan nilai tertinggi bobot kering tunas 12,567 gram. Sedangkan pada variabel kualitas perlakuan suhu penyimpanan berpengaruh terhadap klorofil, dan susut bobot tunas. Perlakuan suhu penyimpanan rendah memberikan nilai tertinggi klorofil umur 3 hsp dan 6 hsp masing-masing 15,82 ᶙg/ml dan 12,84 ᶙg/ml. Perlakuan suhu penyimpanan rendah memberikan nilai tertinggi susut bobot tunas pada rentan 0-3 hsp, 3-6 hsp, dan 0-6 hsp dengan masing-masing nilai 13,978 gram, 18,842 gram, dan 30,876 gram.
Kata Kunci : Pengaruh, Aplikasi Penyiraman Kalsium Klorida (Cacl2) Pratanam, Suhu Penyimpanan Pasca Panen, Daya Simpan dan Kualitas Microgreen Wheatgrass (Triticum Aestivum L.) Segar