Performa Produksi Ayam Broiler pada Posisi dan Ketinggian Cage yang Berbeda dalam Kandang Closed House
Abstract
Penelitian ini dimulai pada bulan Mei 2022 di Peternakan Anang Endrajaya yang terletak di Dsn. Jarangan RT.02/RW. 03 Desa Boro, Kec. Selorejo, Kab. Blitar, Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji performa produksi yang meliputi konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan yang dihasilkan dari ayam broiler yang ditempatkan pada posisi cage dan ketinggian rak yang berbeda pada kandang close house. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan memberikan informasi tentang peforma produksi ayam pedaging yang dipelihara dalam kandang close house sistem cage pada posisi dan ketinggian cage yang berbeda, maka dapat digunakan sebagai dasar perbaikan manajemen, khususnya yang menyangkut aspek pemeliharaan.
Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10.000 ekor dan yang digunakan sebanyak 48 ekor, peralatan, pakan menggunakan pakan komersial PT Charoen Pokhpand. Metode penelitian ini adalah percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola tersarang (Nested designed) dengan menggunakan dua faktor yaitu ketinggian rak (deck) yang tersarang dalam faktor utama yaitu posisi cage. Faktor utama adalah posisi cage (P) P1 = Depan; P2 = Tengah dan P3 = Belakang dengan faktor tersarang (T) ketinggian cage terdiri dari T1 = Ketinggian kandang cage 200 cm; T2 = Ketinggian kandang cage 150 cm;= Ketinggian kandang cage 100 cm dan T4 = Ketinggian kandang cage 50 cm. Data hasil penenitian diananlisis ragam dan apabila terdapat perbedaan dilanjutkan dengan uji BNT.
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa ayam broiler yang dipelihara dalam kandang closed house sistem cage pada posisi cage yang berbeda tidak menunjukkan perbedaan (P>0,05) terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan, dan ketinggian cage yang berbeda memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan. Rataan konsumsi pakan dari posisi cage depan 2202,06 g/ekor, posisi tengah 2201,57 g/ekor dan posis belakang 2200,75 g/ekor. Pada ketinggian paling atas konsumsi pakan sebesar 2213,13d g/ekor, ketinggian T2 sebesar 2204,93c g/ekor, ketinggian T3 ebesar 2195,76b g/ekor dan ketinggian paling bawah sebesar 2191,90a g/ekor. Rataan bobot badan pada posisi depan sebesar 1482,08 g/ekor, posisi tengah sebesar 1481,89 g/ekor dan posisi belakang sebesar 1481,57 g/ekor. Rataan bobot badan pada ketinggian cage paling atas sebesar 1487,00d g/ekor, ketinggian T2 sebesar 1482,58c g/ekor, ketinggian T3 sebesar 1479,70b g/ekor dan yang paling rendah pada T4 sebesar 1478,08a g/ekor. Rataan konversi pakan yang diperoleh sebesar 1,44-1,45, dimana angka FCR ini masih dalam batas normal. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan dalam setiap ketinggian cage mempunyai perbedaan mikroklimat atau perbedaan kualitas udara dan temperatur. T1 tidak adanya intervensi dari ketinggian cage diatasnya. T2 mendapatkan intervensi dari ketinggian cage paling bawah dan paling atas, sedangkan T3 mendapatkan intervensi dari T2 atau ketinggian cage kedua dan T4 mendapatkan intervensi dari ketinggian T3. Selain itu Perbedaan mikroklimat tersebut diduga dipengaruhi oleh kadar amoniak dan CO2 pada ketinggian cage T2, T3 dan T4 yang lebih tinggi dibandingkan pada ketinggian T1 atau paling atas dan lantai bawah merupakan tempat jatuhnya ekskreta ayam. Pembuangan udara yang mengandung CO2 , amoniak dan debu didorong oleh exhaust fan dan memasukkan oksigen kedalam kandang sehingga udara dalam kandang selalu bersih. Suplai oksigen pada ketinggian paling atas lebih banyak dibandingkn ketinggian T2, T3 dan T4 dalam membantu proses metabolisme yang terlihat pada konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan FCR yang lebih tinggi.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah pemeliharaan ayam pedaging pada posisi cage berdasarkan letak kandang tidak mempengaruhi konsumsi pakan, PBB dan FCR, sedangkan letak posisi ketinggian cage (deck) sangat berpengaruh terhadap konsumsi pakan, PBB dan FCR. Semakin tinggi letak ketinggian cage, semakin baik performa dilihat dari konsumsi pakan, PBB dan FCR.
Kata Kunci : Performa, Produksi Ayam Broiler, Posisi dan Ketinggian Cage yang Berbeda, Kandang Closed House