Perbedaan Exercise dan Pemeliharaan terhadap Waktu Tempuh dan Kecepatan Lari Sapi Karapan (Studi Kasus di Desa Bulangan Branta Kecamatan Pegantenan Kabupaten Pamekasan)
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan di Madura pada tanggal 10 Juni sampai
dengan tanggal 23 Juni tahun 2020 tepatnya di Desa Bulangan Branta
Kecamatan Pegantenan Kabupaten Pamekasan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui perbedaan exercise dan pemeliharaan terhadap waktu
tempuh dan kecepatan lari sapi Karapan di Desa Bulangan Branta
Kecamatan Pegantenan Kabupaten Pamekasan.
Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sapi Karapan dan jenis
perawatannya termasuk pemberian pakan dan minum, pemberian jamu,
serta perawatan kesehatannya. Metode yang digunakan adalah metode
studi kasus dengan purposive sampling dengan kriteria sapi Karapan
berumur 2-3 tahun. Pengambilan sampel penelitian dari dua peternak di
desa Bulangan Branta dengan jumlah sampel 20 ekor sapi Karapan dengan
pemberian pakan yang sama yaitu daun lamtoro segar dengan jumlah 1,5
kilogram dan pemberian minum satu liter air setelah selesai makan.
Variabel yang diamati adalah Waktu tempuh lari sapi Karapan, yaitu
jumlah waktu yang diukur setelah sapi Karapan berlari dalam jarak 222
meter dan kecepatan lari sapi Karapan, yaitu jumlah hasil perbandingan
antara jarak tempuh (222 meter) dengan waktu tempuh lari sapi Karapan.
Hasil dari Uji t diperoleh bahwa waktu tempuh lari sapi Karapan K1
sangat berbeda nyata (P<0,01) terhadap waktu tempuh lari sapi Karapan
K2. Sedangkan hasil dari uji t kecepatan lari sapi karapan K1 juga berbeda
sangat nyata (P<0,01) terhadap kecepatan lari sapi karapan K2. Rataan
nilai waktu tempuh sapi Karapan K1 adalah 18,4 dan sapi Karapan K2
adalah 20,8. Sedangkan rataan nilai kecepatan lari sapi Karapan K1 adalah
12,0311 dan sapi Karapan K2 adalah 10,6932.
Kesimpulan waktu tempuh lari sapi Karapan dengan perlakuan pertama
(K1) lebih pendek dari waktu tempuh lari sapi Karapan dengan perlakuan
kedua (K2). Sedangkan Kecepatan lari sapi Karapan K1 lebih cepat dari
pada kecepatan lari sapi Karapan K2. Disarankan perlu penelitian lebih
lanjut mengenai pemeliharaan intens pemberian jamu dengan menganalisis
komposisi dan kandungan jamu sapi Karapan, variasi berat badan terhadap
produktivitas dan perfomans sapi Karapan, serta karakteristik genetik sapi
Karapan.