Analisis Kemampuan Berpikir Kritis ditinjau dari Gaya Belajar Materi Bilangan Bulat Peserta Didik Kelas VII di MTs Wahid Hasyim 2 Dau
Abstract
Pada proses pembelajaran matematika diperlukan kemampuan berpikir kritis. Selain kemampuan berpikir kritis gaya belajar juga mempengaruhi peserta didik dalam proses pembelajaran matematika. Terdapat tiga jenis gaya belajar yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik. Peserta didik harus mengetahui gaya belajar yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis peserta didik ditinjau dari gaya belajar visual pada materi Bilangan Bulat di MTs Wahid Hasyim 2 Dau, 2) mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis peserta didik ditinjau dari gaya belajar auditorial pada materi Bilangan Bulat di MTs Wahid Hasyim 2 Dau, dan 3) mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis peserta didik ditinjau dari gaya belajar kinestetik pada materi Bilangan Bulat di MTs Wahid Hasyim 2 Dau.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan di MTs Wahid Hasyim 2 Dau Kabupaten Malang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, tes, dan wawancara. Subjek penelitian terdiri dari enam peserta didik kelas VII-D dengan kategori dua orang dari masing-masing gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik yang terpilih berdasarkan skor angket gaya belajar yang paling tinggi dan yang paling rendah. Keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi teknik.
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh kesimpulan sebagai berikut 1) peserta didik yang mempunyai jenis gaya belajar visual mampu memenuhi keseluruhan indikator kemampuan berpikir kritis, yaitu menentukan strategi dan taktik (Strategies and tactics indicator), memberikan penjelasan sederhana (Elementary clarification), membuat penjelasan lebih lanjut (Advances clrarification), dan membuat kesimpulan (inference). 2) peserta didik yang mempunyai jenis gaya belajar auditori hanya mampu memenuhi dua indikator kemampuan berpikir kritis yaitu menentukan strategi dan taktik (Strategies and tactics indicator) dan memberikan penjelasan sederhana (Elementary clarification), serta tidak memenuhi indikator berpikir kritis lainnya seperti membuat penjelasan lebih lanjut (Advances clrarification), dan membuat kesimpulan (inference). 3) peserta didik yang mempunyai jenis gaya belajar kinestetik hanya mampu memenuhi satu indikator kemampuan representasi matematis, yaitu yaitu menentukan strategi dan taktik (Strategies and tactics indicator) dan tidak memenuhi indikator berpikir kritis lainnya seperti memberikan penjelasan sederhana (Elementary clarification), membuat penjelasan lebih lanjut (Advances clrarification), dan membuat kesimpulan (inference).
Kata Kunci: Kualitatif, Berpikir Kritis, Gaya Belajar dan Bilangan Bulat