Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif ditinjau dari Metakognitif dalam menyelesaikan soal persamaan kuadrat pada siswa kelas XI di SMKN 1 Kraksaan
Abstract
Berpikir kreatif merupakan suatu kemampuan dasar matematis yang esensial yang perlu
dimiliki oleh peserta didik yang sedang belajar matematika. Terdapat beberapa alasan yang
mendasari pernyataan tersebut. Pertama, kemampuan berpikir matematis termuat dalam
kurikulum dan tujuan pembelajaran matematika, antara lain: melatih berpikir logis, sistematis,
kritis, kreatif, dan cermat serta berpikir objektif, terbuka untuk menghadapi masalah dalam
kehidupan sehari-hari serta untuk menghadapi masa depan yang selalu berubah. Metakognitif
adalah kesadaran akan proses berpikir tentang berpikirnya, hal perlu dikembangkan karena selain
untuk memahami bagaimana proses berpikir bekerja juga untuk meningkatkan rasa ingin tahu
dari pengetahuan awal yang dimiliki. Penelitian ini dilaksanakan pada peserta didik kelas XI
SMKN 1 Kraksaan. Tujuan dilakukan penelitian ini sebagai berikut. (1) Untuk mendeskripsikan
cara-cara siswa dalam menyelesaikan soal berpikir kreatif pada materi persamaan kuadrat (2)
Untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan peserta didik ditinjau dari metakognitif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, jenis penelitian yang digunakan yaitu
deskriptif. Proses pengumpulan data menggunakan angket, tes, dan wawancara. Subjek yang
diberikan kuisioner tentang metakognitif dan soal kemampuan berpikir kreatif sebanyak 30
peserta didik, selanjutnya subjek yang diberikan wawancara sebanyak 6 peserta didik yang
memiliki jawaban unik, khas, dan cenderung salah pada masing-masing klasifikasi kemampuan
metakognitif tinggi, sedang, dan rendah, selanjutnya yaitu menyimpulkan hasil kemampuan
peserta didik. Pada uji keabsahan data yang digunakan yaitu triangulasi teknik yakni
membandingkan hasil data yang diperoleh dari alat yang berbeda.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulakan (1) hasil analisis cara-cara peserta didik
dalam menyelesaikan soal berpikir kreatif dengan ciri-ciri memiliki penyelesaian lebih dari 1
cara, memiliki ide-ide baru dalam menyelesaikan suatu penyelesaian, memiliki kombonasi- kombinasi unik dalam penyelesaian, serta mengembangkan konsep yang ada dengan konsep
yang baru pada materi persamaan kuadrat, peserta didik menyelesaikan dengan cara mencari
akar-akar persamaan kuadrat melalui pemfaktoran, rumus abc, dan melengkapi kuadrat sempurna
(kelancaran). Peserta didik juga menyelesaikan dengan cara membuat persamaan kuadrat
berdasarkan jenis akar kembar, real berlainan, dan imajiner (keluwesan). Peserta didik
menyelesaikan dengan cara mengembangkan ide persamaan kuadrat kedalam konsep phytagoras
(elaborasi), dan peserta didik menyelesaikan dengan cara menjelaskan konsep persamaan kuadrat
kedalam konsep persegi panjang (keaslian). (2) Hasil analisis kemampuan berpikir kreatif peserta
didik ditinjau dari metakognitif masing-masing kategori metakognitif adalah peserta didik
dengan kategori metakognitif tinggi memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi dengan rata-rata
hasil tes 85 (tinggi). Peserta didik dengan kategori mteakognitif sedang memiliki kemampuan
berpikir kreatif tinggi dengan rata-rata hasil tes 77 (tinggi). Peserta didik dengan metakognitif
rendah memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah dengan rata-rata hasil tes 58 (rendah).