Analisis Potensi Pakan Hijauan Untuk Pengembangan Ternak Ruminansia Di Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat

Show simple item record

dc.contributor.author Anggriani, Luluh
dc.date.accessioned 2023-10-24T07:06:18Z
dc.date.available 2023-10-24T07:06:18Z
dc.date.issued 2023-09-26
dc.identifier.uri http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/8530
dc.description.abstract Ternak ruminansia yang dipelihara oleh masyarakat Kabupaten Bima adalah ternak Sapi, Kerbau, Kuda dan Kambingdimana populasi terbanyak adalah sapi mencapai 2191326 ekor di ikuti oleh ternak kerbau 183698 ekor, ternak kuda 4221369 ekor, ternak kambing 245846717 ekor dan ternak domba 8987417 ekor (Dinas Peternakan Kab.Bima 2022). Peternakan ternak ruminansia memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan, selain dijual untuk kebutuhan pemenuhan asupan protein hewani masyarakat juga sebagai hewan qurban. Salah satu faktor penting dalam usaha pemelihara dan produktifitas pada ternak ruminansia adalah pakan. Hijauan merupakan sumber pakan utama untuk ternak rumiansia, sehingga untuk meningkatkan produksi ternak ruminansia dan harus diikuti oleh peningkatan penyediaan hijauan pakan yang cukup baik dalam kualitas maupun kuantitas Ketersedian pakan ternak ruminansia, khususnya hijauan di pertanian lahan kering sangat dipengaruhi oleh musim (Nugraha, 2013). Ketersediaan pakan ternak ruminansia pada musim hujan sangat melimpah karena hijauan tumbuh subur tapi pada musim kamarau hijauan mulai habis sehingga ternak diberikan pakan seadanya maka akan mengakibatkan pertumbuhan, produksi maupun reproduksinya tidak sesuai dengan yang diharapakan. Salah satu cara untuk mencegah kekurangan pakan adalah dengan mengetahui daya tampung wilayah disuatu lahan/wilayah yaitu wilayah Kabupaten Bima itu sendiri. Penelitian dilaksanakan pada 25 Maret sampai Juni 2023 yang bertempat di Dinas Peternakan dan Dinas Pertanian Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan potensi pakan hijauan di Kabupaten Bima serta untuk mendeskripsikan pengembangan ternak ruminansia Kabaupaten Bima. Kegunaan penelitian ini dapat menyediankan informasi mengenai potensi pengembangan ternak, potensi pakan dan lahan di Kabupaten Bima. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriftif, data yang digunakanadalah data sekunder yang dapat dari sumber tertulis, Dinas Peternakan dan Dinas Pertanian Kabupaten Bima. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kabupaten Bima pada tahun 2022 memiliki populasi ternak ruminansia (sapi potong, domba, kambing dan kuda) sebanyak 209.821,2 ST dengan potensi pakan sebesar 650.386 ton BK/Tahun terdiri atas pakan alami (rumput) dan hasil samping pertanian (jerami) sebesar 469,277 ton BK/Tahun. Daya tampung ternak mencapai 707.488 ST, sehingga mempunyai potensi pengembangan sebesar 390.857 ST. Nilai IDD di Kabupaten Bima adalah Ternak ruminansia yang dipelihara oleh masyarakat Kabupaten Bima adalah ternak Sapi, Kerbau, Kuda dan Kambingdimana populasi terbanyak adalah sapi mencapai 2191326 ekor di ikuti oleh ternak kerbau 183698 ekor, ternak kuda 4221369 ekor, ternak kambing 245846717 ekor dan ternak domba 8987417 ekor (Dinas Peternakan Kab.Bima 2022). Peternakan ternak ruminansia memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan, selain dijual untuk kebutuhan pemenuhan asupan protein hewani masyarakat juga sebagai hewan qurban. Salah satu faktor penting dalam usaha pemelihara dan produktifitas pada ternak ruminansia adalah pakan. Hijauan merupakan sumber pakan utama untuk ternak rumiansia, sehingga untuk meningkatkan produksi ternak ruminansia dan harus diikuti oleh peningkatan penyediaan hijauan pakan yang cukup baik dalam kualitas maupun kuantitas Ketersedian pakan ternak ruminansia, khususnya hijauan di pertanian lahan kering sangat dipengaruhi oleh musim (Nugraha, 2013). Ketersediaan pakan ternak ruminansia pada musim hujan sangat melimpah karena hijauan tumbuh subur tapi pada musim kamarau hijauan mulai habis sehingga ternak diberikan pakan seadanya maka akan mengakibatkan pertumbuhan, produksi maupun reproduksinya tidak sesuai dengan yang diharapakan. Salah satu cara untuk mencegah kekurangan pakan adalah dengan mengetahui daya tampung wilayah disuatu lahan/wilayah yaitu wilayah Kabupaten Bima itu sendiri. Penelitian dilaksanakan pada 25 Maret sampai Juni 2023 yang bertempat di Dinas Peternakan dan Dinas Pertanian Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan potensi pakan hijauan di Kabupaten Bima serta untuk mendeskripsikan pengembangan ternak ruminansia Kabaupaten Bima. Kegunaan penelitian ini dapat menyediankan informasi mengenai potensi pengembangan ternak, potensi pakan dan lahan di Kabupaten Bima. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriftif, data yang digunakanadalah data sekunder yang dapat dari sumber tertulis, Dinas Peternakan dan Dinas Pertanian Kabupaten Bima. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kabupaten Bima pada tahun 2022 memiliki populasi ternak ruminansia (sapi potong, domba, kambing dan kuda) sebanyak 209.821,2 ST dengan potensi pakan sebesar 650.386 ton BK/Tahun terdiri atas pakan alami (rumput) dan hasil samping pertanian (jerami) sebesar 469,277 ton BK/Tahun. Daya tampung ternak mencapai 707.488 ST, sehingga mempunyai potensi pengembangan sebesar 390.857 ST. Nilai IDD di Kabupaten Bima adalah en_US
dc.language.iso other en_US
dc.publisher Universitas Islam Malang en_US
dc.subject Pakan Hijauan en_US
dc.subject Pengembangan en_US
dc.title Analisis Potensi Pakan Hijauan Untuk Pengembangan Ternak Ruminansia Di Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Kolom Pencarian


Browse

My Account