Analisis Potensi Pakan Hijauan Untuk Pengembangan Ternak Ruminansia Di Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat
Abstract
Ternak ruminansia yang dipelihara oleh masyarakat Kabupaten Bima adalah
ternak Sapi, Kerbau, Kuda dan Kambingdimana populasi terbanyak adalah sapi
mencapai 2191326 ekor di ikuti oleh ternak kerbau 183698 ekor, ternak kuda
4221369 ekor, ternak kambing 245846717 ekor dan ternak domba 8987417 ekor
(Dinas Peternakan Kab.Bima 2022). Peternakan ternak ruminansia memiliki
potensi yang sangat besar untuk dikembangkan, selain dijual untuk kebutuhan
pemenuhan asupan protein hewani masyarakat juga sebagai hewan qurban. Salah
satu faktor penting dalam usaha pemelihara dan produktifitas pada ternak
ruminansia adalah pakan. Hijauan merupakan sumber pakan utama untuk ternak
rumiansia, sehingga untuk meningkatkan produksi ternak ruminansia dan harus
diikuti oleh peningkatan penyediaan hijauan pakan yang cukup baik dalam kualitas
maupun kuantitas
Ketersedian pakan ternak ruminansia, khususnya hijauan di pertanian
lahan kering sangat dipengaruhi oleh musim (Nugraha, 2013). Ketersediaan pakan
ternak ruminansia pada musim hujan sangat melimpah karena hijauan tumbuh
subur tapi pada musim kamarau hijauan mulai habis sehingga ternak diberikan
pakan seadanya maka akan mengakibatkan pertumbuhan, produksi maupun
reproduksinya tidak sesuai dengan yang diharapakan. Salah satu cara untuk
mencegah kekurangan pakan adalah dengan mengetahui daya tampung wilayah
disuatu lahan/wilayah yaitu wilayah Kabupaten Bima itu sendiri.
Penelitian dilaksanakan pada 25 Maret sampai Juni 2023 yang bertempat
di Dinas Peternakan dan Dinas Pertanian Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan potensi pakan hijauan di Kabupaten
Bima serta untuk mendeskripsikan pengembangan ternak ruminansia Kabaupaten
Bima. Kegunaan penelitian ini dapat menyediankan informasi mengenai potensi
pengembangan ternak, potensi pakan dan lahan di Kabupaten Bima. Metode
penelitian ini menggunakan metode deskriftif, data yang digunakanadalah data
sekunder yang dapat dari sumber tertulis, Dinas Peternakan dan Dinas Pertanian
Kabupaten Bima.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kabupaten Bima pada tahun 2022
memiliki populasi ternak ruminansia (sapi potong, domba, kambing dan kuda)
sebanyak 209.821,2 ST dengan potensi pakan sebesar 650.386 ton BK/Tahun terdiri
atas pakan alami (rumput) dan hasil samping pertanian (jerami) sebesar 469,277 ton
BK/Tahun. Daya tampung ternak mencapai 707.488 ST, sehingga mempunyai
potensi pengembangan sebesar 390.857 ST. Nilai IDD di Kabupaten Bima adalah Ternak ruminansia yang dipelihara oleh masyarakat Kabupaten Bima adalah
ternak Sapi, Kerbau, Kuda dan Kambingdimana populasi terbanyak adalah sapi
mencapai 2191326 ekor di ikuti oleh ternak kerbau 183698 ekor, ternak kuda
4221369 ekor, ternak kambing 245846717 ekor dan ternak domba 8987417 ekor
(Dinas Peternakan Kab.Bima 2022). Peternakan ternak ruminansia memiliki
potensi yang sangat besar untuk dikembangkan, selain dijual untuk kebutuhan
pemenuhan asupan protein hewani masyarakat juga sebagai hewan qurban. Salah
satu faktor penting dalam usaha pemelihara dan produktifitas pada ternak
ruminansia adalah pakan. Hijauan merupakan sumber pakan utama untuk ternak
rumiansia, sehingga untuk meningkatkan produksi ternak ruminansia dan harus
diikuti oleh peningkatan penyediaan hijauan pakan yang cukup baik dalam kualitas
maupun kuantitas
Ketersedian pakan ternak ruminansia, khususnya hijauan di pertanian
lahan kering sangat dipengaruhi oleh musim (Nugraha, 2013). Ketersediaan pakan
ternak ruminansia pada musim hujan sangat melimpah karena hijauan tumbuh
subur tapi pada musim kamarau hijauan mulai habis sehingga ternak diberikan
pakan seadanya maka akan mengakibatkan pertumbuhan, produksi maupun
reproduksinya tidak sesuai dengan yang diharapakan. Salah satu cara untuk
mencegah kekurangan pakan adalah dengan mengetahui daya tampung wilayah
disuatu lahan/wilayah yaitu wilayah Kabupaten Bima itu sendiri.
Penelitian dilaksanakan pada 25 Maret sampai Juni 2023 yang bertempat
di Dinas Peternakan dan Dinas Pertanian Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan potensi pakan hijauan di Kabupaten
Bima serta untuk mendeskripsikan pengembangan ternak ruminansia Kabaupaten
Bima. Kegunaan penelitian ini dapat menyediankan informasi mengenai potensi
pengembangan ternak, potensi pakan dan lahan di Kabupaten Bima. Metode
penelitian ini menggunakan metode deskriftif, data yang digunakanadalah data
sekunder yang dapat dari sumber tertulis, Dinas Peternakan dan Dinas Pertanian
Kabupaten Bima.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kabupaten Bima pada tahun 2022
memiliki populasi ternak ruminansia (sapi potong, domba, kambing dan kuda)
sebanyak 209.821,2 ST dengan potensi pakan sebesar 650.386 ton BK/Tahun terdiri
atas pakan alami (rumput) dan hasil samping pertanian (jerami) sebesar 469,277 ton
BK/Tahun. Daya tampung ternak mencapai 707.488 ST, sehingga mempunyai
potensi pengembangan sebesar 390.857 ST. Nilai IDD di Kabupaten Bima adalah