Show simple item record

dc.contributor.authorMubarok, Faiqul
dc.date.accessioned2023-10-24T07:06:46Z
dc.date.available2023-10-24T07:06:46Z
dc.date.issued2023-07-22
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/8532
dc.description.abstractPenelitian dilaksanakan pada 25 Oktober 2022 sampai 29 Mei 2023 bertempat di UPTPT-HMT Garahan Jember, Laboratorium Prosenda Baru Jember dan Laboratorium Klinik Satwa Sehat Malang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat stres domba Sapudi pada tipe kelahiran tunggal dan kembar pasca melahirkan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan implementasi manajemen pemeliharaan induk pasca melahirkan dan seleksi induk domba Sapudi. Materi yang digunakan darah domba Sapudi, alkohol 70%, kapas . Metode penelitian menggunakan metode studi kasus dengan analisis deskriptif kuantitatif. Variabel yang diamati yaitu komponen darah (leukosit, neutrofil, limfosit) dan kondisi faali (suhu rektal, respirasi dan pulsus nadi). Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan total 10 ekor domba Sapudi yang terdiri dari 9 ekor induk domba Sapudi kelahiran tunggal dan hanya diperoleh 1 ekor induk domba Sapudi kelahiran kembar. Analisis data menggunakan chi-square dengan data dari induk kelahiran tunggal sebagai nilai observasi dan data induk kelahiran kembar sebagai nilai expected. Hasil penelitian menunjukkan respirasi dan pulsus nadi induk domba Sapudi tipe kelahiran tunggal berbeda sangat nyata (P < 0,01) dengan kelahiran kembar, sedangkan suhu rektal induk domba Sapudi tipe kelahiran tunggal tidak berbeda nyata (P > 0,05) dengan kelahiran kembar. Rataan respirasi, pulsus nadi, suhu rektal induk domba Sapudi kelahiran tunggal dan kembar berturut-turut sebesar 89,44±16,29 a kali/menit dan 80b kali/menit , 127,78±16,41a kali/menit dan 120b kali/menit, 40,30±0,65oC dan 40,30±0,65oC. Leukosit, neutrofil dan limfosit induk domba Sapudi tipe kelahiran tunggal berbeda sangat nyata (P < 0,01) dengan kelahiran kembar. Rataan leukosit, neutrofil dan limfosit domba tipe kelahiran tunggal dan kembar berturut-turut 13.374±5903,04a µL dan 17.300 µL, 29,63±30,41a % dan 2.70b %, 51,74±31,92a % dan 85,80b %. Kesimpulan penelitian menyatakan tingkat stres pada induk domba Sapudi tipe kelahiran tunggal lebih rendah dibandingkan dengan kelahiran kembar. Kondisi faali domba Sapudi setelah melahirkan berdasarkan tipe kelahiran tunggal dan kembar dalam kondisi di atas dan di bawah normal. Induk domba Sapudi tipe kelahiran tunggal mempunyai leukosit dan limfositnya lebih rendah dibanding tipe kelahiran kembar, kecuali kadar netrofil pada induk kelahiran tunggal lebih tinggi daripada induk kelahiran kembar. Demikian juga induk domba Sapudi tipe kelahiran tunggal memiliki respirasi dan pulsus nadi yang lebih tinggi dibandingkan tipe kelahiran kembar dengan suhu rektal yang tidak berbeda antara keduanya. Saran yang direkomendasikan adalah perlu diberikan pakan tambahan dan vitamin C, B complek, serta kandang yang nyaman tersendiri untuk mengurangi tingkat stress pada domba menjelang dan pasca kelahiran baik pada kelahiran tunggal maupun kelahiran kembar. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang tingkat stress domba sapudi tipe kelahiran tunggal dan kembar pasca melahirkan ditinjau dari bobot cempe yang dilahirkan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectDomba Sapudien_US
dc.subjectKondisi Faalien_US
dc.titleAnalisa Tingkat Stres Domba Sapudi Pada Tipe Kelahiran Tunggal Dan Kembar Pasca Melahirkan.en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record