Analisa Tingkat Stres Domba Sapudi Pada Tipe Kelahiran Tunggal Dan Kembar Pasca Melahirkan.
Abstract
Penelitian dilaksanakan pada 25 Oktober 2022 sampai 29 Mei 2023
bertempat di UPTPT-HMT Garahan Jember, Laboratorium Prosenda Baru Jember
dan Laboratorium Klinik Satwa Sehat Malang. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis tingkat stres domba Sapudi pada tipe kelahiran tunggal dan kembar
pasca melahirkan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan
implementasi manajemen pemeliharaan induk pasca melahirkan dan seleksi induk
domba Sapudi.
Materi yang digunakan darah domba Sapudi, alkohol 70%, kapas . Metode
penelitian menggunakan metode studi kasus dengan analisis deskriptif kuantitatif.
Variabel yang diamati yaitu komponen darah (leukosit, neutrofil, limfosit) dan
kondisi faali (suhu rektal, respirasi dan pulsus nadi). Pengambilan sampel
menggunakan purposive sampling dengan total 10 ekor domba Sapudi yang terdiri
dari 9 ekor induk domba Sapudi kelahiran tunggal dan hanya diperoleh 1 ekor
induk domba Sapudi kelahiran kembar. Analisis data menggunakan chi-square
dengan data dari induk kelahiran tunggal sebagai nilai observasi dan data induk
kelahiran kembar sebagai nilai expected.
Hasil penelitian menunjukkan respirasi dan pulsus nadi induk domba Sapudi
tipe kelahiran tunggal berbeda sangat nyata (P < 0,01) dengan kelahiran kembar,
sedangkan suhu rektal induk domba Sapudi tipe kelahiran tunggal tidak berbeda
nyata (P > 0,05) dengan kelahiran kembar. Rataan respirasi, pulsus nadi, suhu rektal
induk domba Sapudi kelahiran tunggal dan kembar berturut-turut sebesar
89,44±16,29
a
kali/menit dan 80b kali/menit , 127,78±16,41a
kali/menit dan 120b
kali/menit, 40,30±0,65oC dan 40,30±0,65oC. Leukosit, neutrofil dan limfosit induk
domba Sapudi tipe kelahiran tunggal berbeda sangat nyata (P < 0,01) dengan
kelahiran kembar. Rataan leukosit, neutrofil dan limfosit domba tipe kelahiran
tunggal dan kembar berturut-turut 13.374±5903,04a µL dan 17.300 µL, 29,63±30,41a
% dan 2.70b %, 51,74±31,92a % dan 85,80b %.
Kesimpulan penelitian menyatakan tingkat stres pada induk domba Sapudi
tipe kelahiran tunggal lebih rendah dibandingkan dengan kelahiran kembar. Kondisi
faali domba Sapudi setelah melahirkan berdasarkan tipe kelahiran tunggal dan
kembar dalam kondisi di atas dan di bawah normal. Induk domba Sapudi tipe
kelahiran tunggal mempunyai leukosit dan limfositnya lebih rendah dibanding tipe
kelahiran kembar, kecuali kadar netrofil pada induk kelahiran tunggal lebih tinggi
daripada induk kelahiran kembar. Demikian juga induk domba Sapudi tipe kelahiran tunggal memiliki respirasi dan pulsus nadi yang lebih tinggi dibandingkan
tipe kelahiran kembar dengan suhu rektal yang tidak berbeda antara keduanya.
Saran yang direkomendasikan adalah perlu diberikan pakan tambahan dan
vitamin C, B complek, serta kandang yang nyaman tersendiri untuk mengurangi
tingkat stress pada domba menjelang dan pasca kelahiran baik pada kelahiran
tunggal maupun kelahiran kembar. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang
tingkat stress domba sapudi tipe kelahiran tunggal dan kembar pasca melahirkan
ditinjau dari bobot cempe yang dilahirkan.