Kualitas Semen Sapi Pejantan Peranakan Ongole (Bos Indicus) dengan Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) Pada Berbagai Dosis Berbeda
Abstract
Perbaikan fertilitas penting dilakukan melalui peningkatan libido dan
kualitas semen sapi pejantan Peranakan Ongole (PO) lokal adaptif sehingga akan
dihasilkan pejantan unggul dengan kualitas semen sesuai standar SNI sebagai
dasar acuan dalam memilih calon pejantan sebagai sumber semen (semen beku
dan pejantan alami) melalui pemberian hormonal. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pemberian hormon GnRH dalam berbagai dosis dan periode
waktu penampungan semen terhadap kualitas semen pada sapi pejantan PO.
Metode penelitian ini menggunakan 18 sapi pejantan PO. Terdapat tiga macam
pemberian GnRH, yaitu A (satu dosis/5,0ml/ternak), B (setengah
dosis/2,5ml/ternak), dan C tanpa perlakuan GnRH. Perlakuan GnRH diberikan
sekali dengan injeksi intramuskular (IM). Penampungan semen ada dua periode,
yaitu 8 dan 16 minggu setelah pemberian GnRH. Variabel yang diamati meliputi
volume, keasaman, warna, konsistensi, motilitas massa, motilitas individu,
konsentrasi spermatozoa, viabilitas, abnormalitas dan libido. Data dianalis
menggunakan analysis of variance (Anova). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
volume dan pH semen tidak berbeda pada semua perlakuan, namun perlakuan A
dengan berbagai periode penampungan menunjukkan warna krem dan konsistensi
kental dibandingkan perlakuan B dan C. Motilitas massa dan konsentrasi sperma
perlakuan C pada berbagai periode penampungan menghasilkan pada nilai
terendah berbeda nyata (p<0,05) dibandingkan perlakuan A dan B, sehingga
berpengaruh terhadap total spermatozoa dan total motil spermatozoa. Viabilitas
sperma pada satu dosis perlakuan A menghasilkan nilai tertinggi berbeda nyata
(P<0,05) dibanding perlakuan B dan C dengan viabilitas spermatozoa
78,42±2,46% (A), 76,14±1,52% (B), dan 65,57±8,26% (C) pada periode
penampungan 16 minggu. Namun demikian abnoramalitas sepermatozoa dan
libido antara berbagai dosis GnRH dan periode penampungan tidak menunjukkan
perbedaan yang nyata (P<0,05) dibandingkan dengan yang tanpa pemberian
GnRH. Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa (1) pemberian GnRH pada
sapi pejantan PO dengan dosis 2,5 ml dan 5,0 ml dengan periode penampungan 8
dan 16 minggu meningkatkan kualitas spermatozoa dibandingkan dengan tanpa
pemberian GnRH, kecuali abnormalitas spermatozoa tidak berbeda, (2) pemberian
GnRH dengan berbagai dosis dan periode penampungan mempunyai kualitas
semen segar dan libido yang sama dibandingkan dengan sapi PO tanpa pemberian
GnRH, dan (3) pemberian GnRH sapi pejantan PO dengan dosis 5,0 ml dengan
periode penampungan 16 minggu memenuhi standar kualitas semen untuk
prosesing semen beku, dan (4) penampungan semen sapi pejantan PO yang baik
berdasarkan pengamatan libido dilakukan pada pukul 09.00 hingga 17.00 WWIB.