Show simple item record

dc.contributor.authorIkhsan, Muhamat
dc.date.accessioned2023-10-26T04:20:28Z
dc.date.available2023-10-26T04:20:28Z
dc.date.issued2023-08-11
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/8664
dc.description.abstractDi Indonesia kebanyakan petani sangat mengandalkan pupuk kimiawi sebagai nutrisi untuk tanaman dan untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Hal itu akan berdampak buruk jika dilakukan dengan berlebihan. Misalnya seperti kerusakan pada tanah karena penggunaan bahan kimia yang berlebihan. (Brassica narinosa L.), sawi pagoda merupakan tanaman yang masih belum cukup dikenal oleh masyarakat dan penanaman sawi pagoda pada media tanah masih jarang dilakukan. Guntara, Isnaeni, dan Rosmala., (2021) menjelaskan bahwa pagoda merupakan sayuran yang memiliki rasa yang lezat, tekstur daun berbeda dengan sawi pada umumnya dan juga mengandung banyak nutrisi. Penelitian dilaksanakan didalam Greenhouse tepatnya di Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan yang terletak di Jalan Ketindan No 1, Kec. Lawang, Kab. Malang, Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini dilaksanakan selama kurun waktu 40 – 45 hari mulai tanggal 16 Februari 2022 / hingga tanggal 18 April 2022. Penelitian ini dilakukan secara eksperiman dan tersususn menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan Kontrol yang terdiri dari 2 faktor. Faktor 1 = Dosis Pupuk organik kotoran kambing, faktor 2 = Konsentrasi POC (K). Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan uji analisis ragam (uji F pada taraf 5%). Jika terdapat pengaruh nyata, dilanjutkan dengan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5% dan uji Dunnett 5%. Parameter pengamatan yang diamati yaitu jumlah daun, tinggi tanaman, keliling, luas daun, bobot segar, bobot akar, bobot ekonomis, bobot kering, bobot susut, klorofil, total padatan larutan, dan vitamin C. Pemberian dosis pupuk kohe kambing dan konsentrasi POC pada tanaman sawi pagoda menunjukkan adanya interaksi. Pada variabel bobot ekonomis dan bobot kering didapat hasil terbaik pada kombinasi dengan dosis pupuk organik kambing 30 ton/ha dan konsentrasi POC 3 ml/5 liter per polibag. Pada variabel total padatan larutan kombinasi dosis pupuk organik kambing 10 ton/ha dan konsentrasi POC 1 ml/5 liter per polibag sma baiknya dengan dosis pupuk organik kambing 10 ton/ha dan konsentrasi POC 5 ml/5 liter per polibag. Pada variabel kadar vitamin C kombinasi dosis pupuk organik kambing 30 ton/ha dan konsentrasi POC 5 ml/5 liter per polibag sama baiknya dengan kontrol NPK Mutiara 277 kg/ha. Pemberian dosis pupuk organik kambing, memberikan hasil yang nyata terhadap jumlah daun, keliling tanaman, bobot segar, bobot akar dan bobot susut pada tanaman sawi pagoda, hasil terbaik terdapat pada perlakuan P3 (dosis pupuk organik kambing 30 ton/ ha). Pemberian konsentrasi larutan POC secara terpisah memberikan hasil nyata terhadap kadar klorofil tanaman sawi pagoda. Perlakuan K3 (Pemberian konsentrasi POC 5 ml / 5liter air perpolibag) memberikan kadar klorofil terbaik pada usia tanaman 15 hst dengan hasil rata rata 1,55 µg/cm.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectPupuk Organiken_US
dc.subjectKonsentrasi POCen_US
dc.titlePengaruh Pemberian Dosis Pupuk Organik Kotoran Kambing Dan Konsentrasi POC Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Produksi Tanaman Sawi Pagoda (Brassica narinosa L.)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record