Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk Organik Kotoran Kambing Dan Konsentrasi POC Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Produksi Tanaman Sawi Pagoda (Brassica narinosa L.)
Abstract
Di Indonesia kebanyakan petani sangat mengandalkan pupuk kimiawi
sebagai nutrisi untuk tanaman dan untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Hal itu akan berdampak buruk jika dilakukan dengan berlebihan. Misalnya
seperti kerusakan pada tanah karena penggunaan bahan kimia yang berlebihan.
(Brassica narinosa L.), sawi pagoda merupakan tanaman yang masih belum
cukup dikenal oleh masyarakat dan penanaman sawi pagoda pada media tanah
masih jarang dilakukan. Guntara, Isnaeni, dan Rosmala., (2021) menjelaskan
bahwa pagoda merupakan sayuran yang memiliki rasa yang lezat, tekstur daun
berbeda dengan sawi pada umumnya dan juga mengandung banyak nutrisi.
Penelitian dilaksanakan didalam Greenhouse tepatnya di Balai Besar
Pelatihan Pertanian Ketindan yang terletak di Jalan Ketindan No 1, Kec. Lawang,
Kab. Malang, Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini dilaksanakan selama kurun
waktu 40 – 45 hari mulai tanggal 16 Februari 2022 / hingga tanggal 18 April
2022. Penelitian ini dilakukan secara eksperiman dan tersususn menggunakan
Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan Kontrol
yang terdiri dari 2 faktor. Faktor 1 = Dosis Pupuk organik kotoran kambing,
faktor 2 = Konsentrasi POC (K). Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan
uji analisis ragam (uji F pada taraf 5%). Jika terdapat pengaruh nyata, dilanjutkan
dengan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5% dan uji Dunnett 5%.
Parameter pengamatan yang diamati yaitu jumlah daun, tinggi tanaman, keliling,
luas daun, bobot segar, bobot akar, bobot ekonomis, bobot kering, bobot susut,
klorofil, total padatan larutan, dan vitamin C.
Pemberian dosis pupuk kohe kambing dan konsentrasi POC pada tanaman
sawi pagoda menunjukkan adanya interaksi. Pada variabel bobot ekonomis dan
bobot kering didapat hasil terbaik pada kombinasi dengan dosis pupuk organik
kambing 30 ton/ha dan konsentrasi POC 3 ml/5 liter per polibag. Pada variabel
total padatan larutan kombinasi dosis pupuk organik kambing 10 ton/ha dan
konsentrasi POC 1 ml/5 liter per polibag sma baiknya dengan dosis pupuk
organik kambing 10 ton/ha dan konsentrasi POC 5 ml/5 liter per polibag. Pada
variabel kadar vitamin C kombinasi dosis pupuk organik kambing 30 ton/ha dan
konsentrasi POC 5 ml/5 liter per polibag sama baiknya dengan kontrol NPK
Mutiara 277 kg/ha. Pemberian dosis pupuk organik kambing, memberikan hasil
yang nyata terhadap jumlah daun, keliling tanaman, bobot segar, bobot akar dan
bobot susut pada tanaman sawi pagoda, hasil terbaik terdapat pada perlakuan P3
(dosis pupuk organik kambing 30 ton/ ha). Pemberian konsentrasi larutan POC
secara terpisah memberikan hasil nyata terhadap kadar klorofil tanaman sawi
pagoda. Perlakuan K3 (Pemberian konsentrasi POC 5 ml / 5liter air perpolibag)
memberikan kadar klorofil terbaik pada usia tanaman 15 hst dengan hasil rata rata 1,55 µg/cm.