Efek Pemberian Pelet Pupuk Hayati VP3 dan Trichoderma Viride FRP3 terhadap Pertumbuhan Generatif Tanaman Kedelai (Glycine max. L) pada Tanah Marginal Berpasir
Abstract
Kedelai (Glycine max L.) merupakan sebuah tanaman palawija yang ada di Indonesia sejak sekitar 100 tahun yang lalu. Kedelai kebanyakan digunakan untuk industri pangan, antara lain tahu dan tempe yang telah menjadi menu utama sebagian besar masyarakat Indonesia. Setiap tahun kebutuhan kedelai meningkat disebabkan oleh beberapa hal seperti peningkatan populasi penduduk, peningkatan pendapatan perkapita, dan kesadaran masyarakat akan gizi makanan. Semakin sempitnya lahan pertanian khususnya untuk tanaman pangan maka pemanfaatan lahan marginal yang sarat dengan permasalahan seperti kesuburan, biologis, kimia tanah, maupun sosial ekonomi merupakan suatu alternatif. Salah satunya adalah pemanfaatan lahan marginal berpasir merupakan salah satu peluang untuk meningkatkan produksi pertanian.
Pupuk hayati VP3 ini akan diformulasikan dalam bentuk pelet. Karena Pupuk hayati dalam bentuk pelet lebih mudah diaplikasikan, serta dengan penambahan bahan pembawa cangkang telur yang berpotensi sebagai media pambawa mikroba pelarut fosfat bahan ameliorant dan stimulator pertumbuhan tanaman. Kandung pelet pupuk hayati VP3 yaitu didapatkan dengan eksplorasi bakteri tanah dan tiga bakteri indigenous yakni bakteri penambat N-free Bacillus licheniformis, bakteri pelarut fosfat Pantoea ananatis, dan bakteri penghasil eksopolisakarida Pseudomonas plecoglossicida (Arfarita et al., 2016; Arfarita et al., 2017; Arfarita et al., 2019).
Penelitian dilakukan dengan menggunakan Plastik House di Perumahan Bukit Hijau Tlogomas, dan Laboratorium Biokimia Universitas Islam Malang. dilaksanakan selama 4 (empat) bulan. Dimulai pada bulan Januari 2023 hingga bulan April 2023. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancang Acak Kelompok (RAK) Sederhana yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 kali ulangan Dan setiap perlakuan terdapat 2 sampel tanaman yang di amati, Dan perlakuan diacak menggunakan metode undian. K= Kontrol, N= NPK, V1= Kompos, V2= Pelet VP3 3 kali aplikasi, V3= Tanah + kompos + pupuk kandang + Pelet VP3 3 kali aplikasi + Trichoderma viride FRP3 1 kali aplikasi, V4= Tanah + kompos + pupuk kandng ½ dosis + pellet VP3 3 kali aplikasi + Tricchoderma viride 1 kali aplikasi + NPK 25%
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Aplikasi pelet pupuk hayati VP3 dengan Trichoderma viride FRP3 ditanah berpasir berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman kedelai. Karena secara umum pada perlakuan N (Pupuk NPK), dan K (kontrol) menunjukkan hasil yang lebih rendah dibandingkan pada perlakuan lainnya. Pada pengaplikasian pupuk pelet hayati VP3 yang diperkaya dengan Trichoderma viride FRP3 pada tanah berpasir berpengaruh nyata terhadap Fase Generatif dan hasil pada tanaman kedelai.
Kata Kunci : Efek, Pemberian Pelet Pupuk Hayati VP3, Trichoderma Viride FRP3, Pertumbuhan Generatif Tanaman Kedelai (Glycine max. L), Tanah Marginal Berpasir