Upaya Peningkatan Kualitas Hasil Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.) dengan Teknik Pemangkasan dan Pemberian Pupuk Bio Komplek
Abstract
Tanaman tomat dapat menghasilkan buah sangat tergantung pada interaksi antara faktor genetik tanaman dan kondisi lingkunganya. Faktor yang dapat menyebabkan produksi tomat masih rendah adalah menggunakan benih varietas tidak unggul, penggunaan pupuk yang belum optimal dan macam media tanam yang belum tepat. Macam media tanam memberikan pengaruh berbeda pada variabel tinggi tanaman, klorofil daun, jumlah buah per tanaman, total bobot buah per tanaman, berat ton/ha, dan pertumbuhan akar tanaman.
Produktivitas tanaman tomat menurut Badan Pusat Statistik pada tahun 2021-2022 mencapai 4,99 – 5,22 ton/ha. Produksi tanaman tomat pada tahun 2021-2022, 1.114.399 ton pada tahun 2021, menjadi 1.168.744 ton pada tahun 2022 ( BPS, 2023 ). Tanaman tomat memiliki nilai yang tinggi selain itu banyak di gunakan hampir di semua masakan bahan baku industri, kosmetik serta dapat di manfaatkan sebagai obat-obatan karna mengandung gisi yang lengkap dan bermanfaat untuk kesehatan. Budidaya tomat selain menjaga kesuburan dan kualitas tanah yaitu terdapat perlakuan pemangkasan untuk meningkatkan produktifitas. Menurut (Panggabean et. al., 2014).
Pemangkasan merupakan suatu upaya mengurangi bagian tanaman yang tidak penting dan bertujuan dalam mengoptimalkan bagian tanaman yang penting untuk pertumbuhan dan produksi. Peningkatan tanaman tomat dengan Perbaikan lahan pertanian dengan mengunakan pupuk Organik, perbaikan teknologi budi daya, perbaikan Varietas, pengendalian hama dan penyakit, serta perbaikan pasca panen. Pemangkasan dilakukan dengan tujuan mengurangi daun tomat yang rimbun karena hanya menghasilkan pertumbuhan vegetatif, sehingga dapat menyebabkan pertumbuhan bunga dan buah tomat terhambat dan menurun karena kurangnya intensitas cahaya.
Penelitian dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan, dari bulan Mei hingga Juli 2023. Penelitian dilakukan di Lahan Pertanian yang berlokasi di Jl. Raya Candi VI, Karang Besuki, Kec. Sukun, Kota Malang. Suhu rata-rata 22- 28 °C dengan ketinggian tempat 550 mdpl.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah plastik semai, meteran, cangkul, papan penanda/label, penggaris, spidol permanen, gembor plastik, timbangan analitik, SPAD, Refaktrometer, ajir bambu, gelas ukur, sabit, tangki semprot sprayer, pisau, erlenmeyer, vortex, jangka sorong, spektrofotometer, mortar, alu, kertas saring whatman no 42 dan gunting pemangkas.
Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor 4 perlakuan yaitu: P0 : control, P1 : Pangkas pucuk, P2 : Pangkas cabang Lateral, P3 : Pangkas cabang Primer. Faktor 2 B0 : Control, B1 : Dosis 5 T/ha, B2 : Dosis 10 T/ha, B3 : Dosis 15 T/ha. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali.
Sehingga diperoleh 16 kombinasi perlakuan, dan setiap unit percobaan terdapat 3 sampel tanaman. Parameter pertumbuhan tanaman yang diamati adalah ; tinggi tanaman, jumlah daun yang diukur 1 minggu sekali sebanyak 5 kali, dan jumlah bunga yang diukur 1 kali ketika bunga mekar. Parameter hasil dan kualitas tanaman tomat yang diamati adalah; bobot segar total, bobot kering total, dan bobot total buah yang diamati 4 kali setelah panen.
Data yang diperoleh kemudian diuji menggunakan analisis ragam uji F taraf 5% (ANOVA). Jika terdapat hasil analisis yang berpengaruh nyata maka dilakukan uji lanjut BNT taraf 5% untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan.
Hasil penelitian yang didapatkan cenderung terdapat interaksi yang nyata pada pertumbuhan tanaman antara pemberian pupuk Biokomplek 15 Ton/ha + Pemangkasan cabang Primer yaitu pada variabel tinggi tanaman (B3P3 142,52 cm), luas daun (B3P3 2434 cm2), dan jumlah daun (B3P3 244,83 helai). Pada hasil dan kualitas tanaman tomat terdapat interaksi yang nyata pada variabel Jumlah buah (B3P3 172,58 biji), jumlah bunga B3P3 388,94 kuntum), berat buah per tanaman B3P3 1341,86 g), Pruitset (B3 9,74% dan P3 92,67%), dan kandungan Klorofil (B3P3 27,77%). Hasil uji regresi menunjukkan semakin ditingkatkan dosis pupuk yang diaplikasikan maka semakin baik pula hasil dan kualitas tanaman tomat. Pengaruh dosis pupuk Biokomplek cenderung memberikan respon yang sangat baik pada semua variabel pengamatan
Kata Kunci : Upaya, Peningkatan Kualitas Hasil Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.), Teknik Pemangkasan dan Pemberian Pupuk Bio Komplek