Analisa Kelayakan Ekonomi Usaha Ternak Kambing di Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan pada Tanggal 15 November – 10 Desember tahun 2023 di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kelayakan ekonomi usaha ternak kambing di Desa Toyomarto berdasarkan aspek finansial.
Materi dalam penelitian ini usaha peternak kambing berjumlah 20 orang yang dibagi menjadi tiga klasifikasi yaitu usaha ternak kambing terkecil yang memiliki 1-4 ekor kambing, usaha ternak kambing sedang yang memiliki 5-9 ekor kambing, dan usaha ternak kambing terbanyak dengan memiliki 10-15 ekor kambing. Penelitian menggunakan metode penelitian kuantitaif. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan perhitungan (Break Event Point) BEP produk, BEP harga dan R/C (rasio).
Hasil penelitian diperoleh rata-rata dari BEP produksi per periode (4 bulan) dari usaha ternak kambing terkecil yaitu 2-3 ekor, dengan hasil produksi per periodenya 3 ekor kambing. Selanjutnya rata-rata dari BEP produksi per periode dari usaha ternak kambing sedang yaitu 5-6 ekor, dengan hasil produksi per periodenya 7 ekor kambing. Kemudian rata-rata dari BEP produksi per periode dari usaha ternak kambing terbanyak yaitu 9-10 ekor dengan hasil produksi per periodenya 12 ekor kambing. Rata-rata dari BEP harga per periode dari usaha ternak kambing terkecil yaitu Rp 1.520.000. Rata-rata dari BEP harga per periode dari usaha ternak kambing sedang yaitu Rp 1.435.000. Rata-rata dari BEP harga per periode dari usaha ternak kambing terbanyak yaitu Rp 1.419.000, dengan harga jual kambing rata-rata per ekor Rp 1.750.000, maka usaha ternak kambing terkecil bisa dikatakan memperoleh keuntungan. nilai R/C untuk usaha ternak kambing terkecil memiliki nilai 1.17 > 1, nilai R/C untuk usaha ternak kambing sedang memiliki nilai 1,24 > 1, rata-rata nilai R/C untuk usaha ternak kambing terbanyak memiliki nilai 1,25 > 1, maka bisa diartikan bahwa usaha ternak kambing terbanyak layak dikembangkan dan dilanjutkan.