Uji Kandungan Logam pada Media Tanam Residu Pemupukan Tanah Marginal Berpasir Sisa Budidaya Tanaman Kedelai Serta Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea L.)
Abstract
Lahan marginal merupakan tanah yang memiliki kesuburanan tanah yang tergolong rendah dengan ditunjukkan oleh tingkat keasaman yang tinggi, ketersediaan hara yang rendah, kejenuhan, dan basa-basa dapat dipertukarkan rendah. Di Indonesia lahan marginal dijumpai baik pada lahan basah maupun lahan kering. Lahan basah berupa lahan gambut, lahan sulfat masam dan rawa pasang surut sementara lahan kering berupa tanah Ultisol dan tanah berpasir. Tanah berpasir merupakan tanah dengan kandungan fraksi pasir yang dominan atau lebih dari 50% fraksi total, tanah yang didominasi oleh fraksi pasir pada umumnya memiliki keterbatasan dalam penyediaan unsur hara yang rendah bagi tanaman khusunya unsur N karena tingginya proses pencucian unsur hara. Tanah marginal berpasir selain permasalahan dengan kondisi masam, juga masalah yang dapat ditimbulkan adalah terdapat kandungan logam berat yang cenderung tinggi. Pada lahan marginal berpasir dengan kontaminasi logam berat umumnya dilakukan pemberiaan bahan organik yang tinggi, akan tetapi hal ini menimbulkan masalah baru yaitu penurunan pH tanah. Usaha lain yang dapat dilakukan yaitu dengan penggunaan pupuk hayati. Masalah pencemaran logam berat dapat diminimalisir dengan teknik fitoremediasi yang tidak menimbulkan efek samping. Beberapa tanaman telah teruji pontensinya dalam meremediasi logam berat di tanah seperti sawi hijau. Sawi hijau (Brassica chinensis L.) mampu hidup pada media pencemar serta mentranslokasikan dan mengakumulasi kadar pencemar logam yang terdapat pada media melalui akarnya. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu mengobservasi kandungan logam berat (Fe, Cu, dan Zn) dari tanah sisa budidaya kedelai di tanah berpasir sisa pemberian pupuk organik dan penambahan pelet pupuk hayati VP3 dan Trichoderma viride FRP3, menginformasikan titik maksimal kandungan logam berat pada tanah yang aman untuk budidaya tanaman sawi hijau (Brassica chinensis L.).
Penelitian ini dilaksanakan selama ± 60 hari. Dimulai pada tanggal 26 September 2023 – 18 Desember 2023 di greenhouse Perumahan Bukit Hijau dan Permata Hijau, kota Malang. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana yang terdiri dari 6 perlakuan, disetiap perlakuan terdapat 3 sampel yang akan diamati dan diulang sebanyak 4 kali. Adapun 6 Perlakuannya adalah K (Kontrol), V0 (NPK), V1 (Tanah berpasir + Kompos + Pupuk Kandang), V2 (Tanah berpasir + Kompos + Pupuk Kandang + Pelet pupuk hayati VP3), V3 (Tanah berpasir + Pupuk kandang + Kompos + Pelet Pupuk Hyati VP3 + Trichoderma viride FRP3), V4 (Tanah berpasir + Pupuk kandang + Kompos + Pelet Pupuk Hayati VP3 + Trichoderma viride FRP3 + 25% NPK dari perlakuan V0). Parameter yang diamati meliputi pH, kandungan logam pada tanah sebelum penelitian (Fe, Cu dan Zn), kandungan logam pada tanah setelah pemanenan (Fe, Cu dan Zn), presentase penurunan logam (Fe, Cu dan Zn), tinggi tanaman, luas daun, jumlah daun, bobot segar per tanaman, dan berat konsumsi per tanaman.
Sisa budidaya tanaman kedelai dengan pemberian pupuk organik dan penambahan pelet pupuk hayati VP3 dan Trichoderma viride FRP3 di tanah berpasir terbukti dapat menurunkan kandungan logam berat (Fe, Cu dan Zn) pada tanah. Presentase penurunan kandungan logam besi yang tertinggi terdapat pada perlakuanV0, V1 dan V4 dengan presentase penurunan masing-masing sebesar (12,98 ; 13,09 dan 13,35 %). Presentase penurunan logam tembaga yang tertinggi terdapat pada perlakuan V3 (Tanah berpasir + Pupuk kandang + Kompos + Pelet Pupuk Hyati VP3 + Trichoderma viride FRP3) dengan presentase penurunan sebesar 31,76 %, sedangkan presentase penurunan logam Zn yang tertinggi terdapat pada perlakuan K (kontrol) dan V4 (Tanah berpasir + Pupuk kandang + Kompos + Pelet Pupuk Hyati VP3 + Trichoderma viride FRP3 + 25% NPK) dengan presentase penurunan masing-masing sebesar (45,65 & 45,69 %). Sisa budidaya tanaman kedelai dengan pemberian pupuk organik dan penambahan pelet pupuk hayati VP3 dan Trichoderma viride FRP3 di tanah berpasir berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi hijau. Perlakuan V3 (Tanah berpasir + Pupuk kandang + Kompos + Pelet Pupuk Hyati VP3 + Trichoderma viride FRP3) berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman (35,86 cm), luas daun (138,70 cm2), berat segar (104,68 g) dan berat konsumsi (98,05 g) sawi hijau. Pada perlakuan V1 (Tanah berpasir + Pupuk kandang + Kompos) dan V2 (Tanah berpasir + Pupuk kandang + Kompos + Pelet Pupuk Hyati VP3) berpengaruh nyata terhadap jumlah daun (9,25 & 9,09 helai) sawi hijau.
Kata Kunci : Uji Kandungan Logam, Media Tanam Residu, Pemupukan Tanah Marginal Berpasir, Sisa Budidaya Tanaman Kedelai dan Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea L.)