Analisis Pertumbuhan Bayam Hijau (Amaranthus tricolor L) Akibat Pemberian Jenis dan Dosis Pupuk Organik yang Berbeda

Dalam rangka peningkatan layanan dan perbaikan sistem, mohon maaf untuk sementara waktu Repositori UNISMA tidak dapat diakses secara optimal.

Show simple item record

dc.contributor.author Khoirurrozzikin, Muhammad
dc.date.accessioned 2023-03-28T01:56:29Z
dc.date.available 2023-03-28T01:56:29Z
dc.date.issued 2023-01-13
dc.identifier.uri http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/6798
dc.description.abstract Bayam merupakan sayuran yang dibudidayakan secara luas oleh petani di seluruh wilayah Indonesia. Bayam digemari oleh masyarakat karena kandungan gizi yang tinggi sehingga permintaan akan bayam terus meningkat. Produksi bayam hijau di Indonesia pada tahun 2019-2021 mengalami penurunan sebanyak 160 ton/ha. Penurunan produksi disebabkan oleh pengunaan pupuk anorganik yang terus menerus yang dapat menurunkan fungsi sifat fisik dan sifat kimia tanah, sehingga berkurangnya unsur hara. Salah satu cara untuk meningkatkan unsur hara yaitu dengan pemberian pupuk organik. Vermikompos merupakan campuran kotoran cacing tanah dengan sisa media atau pakan dalam budidaya cacing tanah. Vermikompos mengandung unsur hara N, P, dan C-Organik yang tinggi. Pupuk kandang adalah pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan yang tercampur dengan sisa makanan dan urine yang didalamnya mengandung unsur hara N, P, dan K yang dapat digunakan untuk memperbaiki kesuburan tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui interaksi antara pemberian jenis pupuk organik dengan dosis yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bayam (Amaranthus tricolor L). Penelitian ini dilaksakan pada bulan Juni - Agustus 2022 yang bertempat di Lahan Perum, Jl. Graha Soeroso Residence, Kota Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan kontrol. Faktor pertama (P) adalah jenis pupuk organik, dimana P1 = Vermikompos dan P2 = Pupuk kandang. Faktor kedua adalah dosis pupuk (D), dimana D1 = 10 ton/ha, D2= 20 ton/ha, dan D3 =30 ton/ha. Dengan demikian diperoleh sebanyak 6 kombinasi ditambah 1 perlakuan kontrol sehingga total perlakuan 7, masing-masing perlakuan terdapat 21 sampel diulang 3 kali, sehingga total seluruh tanaman yang diujikan sebanyak 441 tanaman. Pengamatan dilakukan setiap 5 HST dengan cara dicabut. Data pengamatan diuji dengan analisis ragam (uji F) 5% dan di lanjutkan dengan uji BNT 5%. Hasil penelitian ini adalah terjadi interaksi antara pemberian pupuk vermikompos dengan dosis berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bayam. Perlakuan P1D3 (Pupuk vermikompos dengan dosis 30 ton/ha) memberikan respon yang lebih baik terhadap semua parameter percobaan pada semua umur pengamatan tanaman bayam. Penggunaan jenis pupuk vermikompos (P1) memberikan respon yang lebih baik terhadap semua parameter pengamatan pada semua umur pengamatan tanaman bayam. Pemberian dosis pupuk vermikompos 30 ton/ha merupakan dosis pupuk yang tepat ditunjukkan dengan respon yang lebih baik terhadap semua parameter pengamatan pada semua umur pengamatan tanaman bayam.   Kata Kunci : Analisis, Pertumbuhan Bayam Hijau (Amaranthus tricolor L), Dosis Pupuk Organik en_US
dc.language.iso other en_US
dc.publisher Universitas Islam Malang en_US
dc.subject Pertanian en_US
dc.subject Agroteknologi en_US
dc.subject Analisis en_US
dc.subject Pertumbuhan Bayam Hijau (Amaranthus tricolor L) en_US
dc.subject Dosis Pupuk Organik en_US
dc.title Analisis Pertumbuhan Bayam Hijau (Amaranthus tricolor L) Akibat Pemberian Jenis dan Dosis Pupuk Organik yang Berbeda en_US
dc.type Other en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Kolom Pencarian


Browse

My Account