Salah satu komoditas yang masih diminati oleh para petani di Indonesia adalah tanaman tomat. Tanaman tomat memiliki nilai ekonomi yang tinggi, selain itu banyak digunakan hampir disemua masakan, bahan baku industri makanan, kosmetik serta dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan karena mengandung gizi yang lengkap dan bermanfaat untuk kesehatan, sehingga banyak diminati oleh kalangan petani maupun masyarakat pada umumnya di Indonesia. Penelitian ini bertujuan bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk hayati dan pupuk KNO3 terhadap pertumbuhan dan kualitas hasil tanaman tomat. Untuk menjaga keberlangsungan ekosistem tanah juga diperlukan penambahan pupuk organik atau pupuk hayati agar sifat fisik dan kimia tanah tetap terjaga. Penambahan pupuk hayati diharapkan selain dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik juga dapat mempertahankan kualitas tanah atau media tanam. Hayati merupakan pupuk yang memiliki beragam kandungan mikroorganisme. Selain pupuk hayati dalam budidaya tanaman tomat diperlukan pupuk anorganik untuk meningkatkan produktivitas tanaman tomat, salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan pupuk kalium nitrat (KNO3). Pupuk kalium nitrat (KNO3) merupakan jenis pupuk kimia dengan kandungan kalium dan nitrogen di dalamnya. Pupuk KNO3 merupakan kombinasi unsur N (nitrogen) dan K (Kalium) dalam bentuk K2O. Penelitian dilaksanakan di lahan pertanian yang berlokasi di Jl. Raya Candi VI, Karang Besuki, Kec. Sukun, Kota Malang pada bulan Maret 2023 – Mei 2023. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial, perlakuan meliputi B1 : dosis pupuk hayati 100 l/ha, B2 : dosis pupuk hayati 200 l/ha, B3 : dosis pupuk hayati 300 l/ha, K1 : dosis pupuk KNO3 100 kg/ha, K2 : dosis pupuk KNO3 150 kg/ha, K3 : dosis pupuk KNO3 200 kg/ha, K4 : dosis pupuk KNO3 250 kg/ha dan kontrol tanpa perlakuan. Parameter pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah bunga, jumlah buah per tanaman, bobot segar total buah per tanaman, bobot kering tanaman, bobot segar akar, bobot kering akar, klorofil, dan vitamin C. Data hasil pengamatan yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA) dengan taraf uji 5% dan apabila menunjukkan pengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan Uji BNJ dengan taraf 5%. Guna membandingkan perlakuan dengan kontrol dilakukan uji Dunnet 5%. Hasil penelitian yang didapatkan cenderung terdapat interaksi yang nyata pada pertumbuhan tanaman antara perlakuan dosis pupuk hayati dan pupuk KNO3 yaitu pada variabel tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, dan luas daun. Pada hasil dan kualitas tanaman tomat terdapat interaksi yang nyata pada variabel bobot total buah dan kualitas vitamin C, sedangkan pada variabel jumlah buah per tanaman, bobot segar total tanaman, bobot kering tanaman, bobot segar dan kering akar, klorofil tidak nyata. Hasil uji regresi menunjukkan semakin ditingkatkan dosis pupuk yang diaplikasikan maka semakin baik pula hasil dan kualitas tanaman tomat. Pengaruh dosis pupuk hayati perlakuan B3 (15 ml/polybag) cenderung memberikan respon baik pada variabel pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah buah, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman, dan bobot kering akar. Pengaruh dosis pupuk KNO3 cenderung tidak memberikan pengaruh yang nyata pada hasil dan kualitas tanaman tomat, namun perlakuan K4 (250 kg/ha) memberikan respon yang lebih baik pada variabel tinggi tanaman dan luas daun tanaman. Kata Kunci : Pengaruh, Dosis Pupuk Hayati, Pupuk KNO3, Pertumbuhan dan Kualitas Hasil Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.)