Aplikasi Lapang Pupuk Hayati Vp3 Dibandingkan Dengan Empat Macam Pupuk Hayati Yang Beredar Di Pasaran Terhadap Produksi Tanaman Kedelai (Glycine Max L.)
Abstract
Penggunaan bahan anorganik secara intensif tanpa adanya pemberian
bahan organik tanah mengakibatkan kesuburan tanah mengalami penurunan. Hal
ini memicu terjadinya penurunan produksi kedelai dalam negeri. Oleh karena itu,
salah satu usaha untuk meningkatkan produktivitas kedelai adalah dengan
mengembalikan bahan organik tanah melalui pengaplikasian pupuk organik dan
hayati.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi pupuk
hayati VP3 yang dibandingkan dengan berbagai macam pupuk hayati yang
beredar di pasaran terhadap produksi kedelai (Glycine max L.). Selain itu aplikasi
pupuk hayati diharapkan mampu menggantikan pupuk N, P, dan K tanpa
menurunkan tingkat produksi kedelai (Glycine max L.). Penelitian ini
dilaksanakan di lahan Perumahan Bumi Asri, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang
pada bulan Juni hingga bulan Oktober 2019. Penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan. Adapun
perlakuan dalam penelitian ini adalah TB (Tanah Biasa), TKHA (Tanah +
Kompos + Pupuk Hayati VP3), TKPH1 (Tanah + Kompos + Pupuk Hayati EM4),
TKPH2 (Tanah + Kompos + Pupuk Hayati Sumber Subur), TKPH3 (Tanah +
Kompos + Pupuk Hayati Semanggi), dan TKPH4 (Tanah + Kompos + Pupuk
Hayati Magicgro G6).
Pengamatan pertumbuhan dan produksi dilakukan terhadap 7 tanaman
contoh setiap satuan percobaan. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman,
jumlah daun, luas daun per tanaman, total jumlah bunga, total jumlah polong,
persentase bunga jadi polong, jumlah bintil akar, bobot polong, bobot 100 biji,
bobot biji total per tanaman, bobot biji total per petak, dan bobot biomass. Data
hasil pertumbuhan dan produksi tanaman dianalisis dengan menggunakan uji F
(ANOVA) taraf 5% dan apabila nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut Beda
Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pupuk hayati VP3 yang
diaplikasikan di lapang secara umum menunjukkan pengaruh yang signifikan
terhadap produksi tanaman kedelai. Hasil ini terlihat pada bobot biji total per
petak menunjukkan bahwa perlakuan TKHA (Tanah + Kompos + Pupuk Hayati
VP3) memberikan rata-rata hasil sebesar 164,33 gram. Aplikasi pupuk hayati VP3
bila dibandingkan dengan pupuk hayati yang beredar di pasaran secara umum
memberikan hasil yang lebih baik terhadap parameter pertumbuhan dan produksi
tanaman kedelai di lapang. Hal ini terlihat signifikan utamanya pada parameter
pertumbuhan luas daun per tanaman dan pada parameter produksi bobot biji total
per petak.