Efek Kombinasi Vermikompos Dan Mikrobia Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kangkung (Ipomoea Reptans P.) Yang Ditanam Pada Residu Media Tanam Hidroganik
Abstract
Kangkung merupakan salah satu komoditi yang sangat digemarioleh
semua kalangan. Permintaan sayuran kangkung dari waktu ke waktu semakin
meningkat. Oleh karena itu pengembangan budidaya kangkung khususnya di
wilayah perkotaan dengan kondisi lahan terbatas perlu dilakukan dengan
menggunakan media tanpa tanah.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek berbagai konsentrasi mikrobia
dan dosis vermikompos terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung yang
ditanam pada residu media tanam hidroganik. Penelitian ini dilakukan di rumah
plastik yang berlokasi di Jalan M.T Haryono No. 198, Dinoyo Kec. Lowokwaru
Kota Malang. Dengan ketinggian tempat 550 mdpl dengan suhu rata – rata 23℃ –
37 ℃. Penelitian dilakukan pada tanggal 28 September 2020 – 30 Desember 2020.
Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok Faktorial yang
terdiri dari 2 faktor yaitu faktor 1 konsentrasi larutan mikrobia yang terdiri dari 3
taraf yaitu M0 : Tanpa mikrobia, M1 : 25 ml / Liter air, M2 : 50 ml / Liter air.
Faktor 2 dosis vermikompos yang terdiri dari 4 level yaitu V0 = tanpa
vermikompos, V1 = 150 g/pot, V2= 300 g/pot, V3= 450 g/pot. Dari kedua faktor
tersebut diperoleh 12 kombinasi perlakuan. Tiap kombinasi perlakuan diulang
sebanyak 3 kali dan masing – masing ulangan menggunakan 4 sampel tanaman.
Variabel yang diamati meliputi variabel pertumbuhan dan variabel hasil. Data
hasil pengukuran yang telah diperoleh kemudian dilakukan pengujian dengan
menggunakan analisis ragam atau uji F dengan taraf nyata 5 %. Apabila hasil uji
F menunjukkan pengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan melakukan uji BNJ
dengan taraf 5 %. untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dan menentukan
perlakuan yang terbaik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara perlakuan
konsentrasi mikrobia dan dosis vermikompos memberikan pengaruh nyata
terhadap pertumbuhan tanaman kangkung pada umur 29 HST. Interaksi kedua
perlakuan ini juga memberikan pengaruh yang nyata terhadap hasil tanaman
kangkung. Hasil terbaik ditunjukkan pada perlakuan M1V2 (konsentrasi mikrobia
25 ml/Liter air, 300 g/pot vermikompos) dengan rata – rata panen bobot segar per
tanaman 20,11g, bobot segar per pot 129.92 g, bobot kering per tanaman 1,70 g,
dan bobot kering per pot 11,02 g. Hasil ini tidak berbeda nyata dengan perlakuan
M1V3 (konsentrasi mikrobia 25 ml/Liter air, 450 g/pot vermikompos) dengan
rata-rata panen bobot segar per tanaman 23,36, bobot segar per pot 139,00 g,
bobot kering per tanaman 2,18 g dan bobot kering per pot 12,93 g. Berdasarkan
hasil penelitian ini disarankan bahwa budidaya kangkung dapat dilakukan dengan
menggunakan residu media hidroponik substrat dengan menambahkan larutan
mikrobia dan vermikompos pada dosis 300-450 g/pot.