Evaluasi Penambahan Probiotik Lactobacillus. L. Salivarius Terenkapsulasi Plus Bio Enzim Terhadap Konversi Pakan, Retensi Nitrogen Dan Energi Metabolis Pada Pakan Burung Puyuh
Abstract
Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penambahan probiotik
Lactobacillus salivarius terenkapsulasi plus bio enzim dalam pakan burung puyuh
terhadap konversi dan kecernakan pakan pada burung puyuh. Penelitian dilakukan di
Kandang Burung puyuh milik Bapak Khafidz Murtaji, Desa Bocek, Kecamatan
Karangploso, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Pengambilan Data dimulai
tanggal 9 November - 9 Desember 2022. Materi yang digunakan dalam penelitian ini
antara lain: Burung puyuh betina umur 90 (sebanyak 320 ekor). Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4
perlakuan dan 4 ulangan, dengan setiap unit percobaan terdiri dari 20 ekor burung
puyuh, yang terdiri dari 4 kombinasi perlakuan: P0 = Pakan standar (tanpa probiotik
plus Bio enzim), P1 = Pakan standar + Probiotik terenkapsulasi plus Bio enzim 1,5 g
per kilogram pakan, P2 = Pakan standar + Probiotik terenkapsulasi plus Bio enzim 3
g per kilogram pakan, dan P3 = Pakan standar + Probiotik terenkapsulasi plus Bio
enzim 4,5 g per kilogram pakan. Variabel yang diamati yaitu konversi pakan, retensi
nitrogen dan energi metabolis. Data yang diperoleh maka dilakukan analisis ragam.
Apabila ada yang berpengaruh antar perlakuan dilanjutkan dengan uji BNT.
Sedangkan analisa energi metabolis meliputi, retensi nitrogen, energi metabolis semu,
energi metabolis murni, energi metabolis semu terkoreksi nitrogen, dan energi
metabolis murni terkoreksi nitrogen dilakukan analisa dilaboratorium nutrisi pakan
ternak Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan probiotik enkapsulasi plus bio enzim
dalam pakan burung puyuh memberikan pengaruh yang sangat nyata (P < 0,01) terhadap
konversi pakan, retensi nitrogen, energi metabolis murni, dan energi metabolis murni
terkoreksi nitrogen sedangkan pada, energi metabolis semu, dan energi metabolis
semu terkoreksi nitrogen terdapat perbedaan nyata (P < 0,05).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah penambahan Lactobacillus salivarius
terenkapsulasi plus bio enzim dalam pakan burung puyuh berpengaruh positif
terhadap konversi pakan, retensi nitrogen dan energi metabolis pada burung puyuh
fase layer. Perlakuan optimal terdapat pada perlakuan P3 (pakan standart + probiotik
terenkapsulasi plus bio enzim 4,5 g/kg pakan) yang mampu menghasilkan konversi
pakan (2,66 b ± 0,06), retensi nitrogen (79,86 b ± 6,18), energi metabolis semu
(1919,92 b ± 192,08), energi metabolis murni (2343,76 c ± 69,66), energi metabolis
semu terkoreksi nitrogen (1921,26 b ± 192,18) dan energi metabolis murni terkoreksi
nitrogen (2342,42 b ± 69,58) yang lebih baik jika dibandingkan perlakuan lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian, penulis memberikan saran untuk dilakukan penelitian
lebih lanjut dengan menggunakan probiotik terenkapsulasi plus bio enzim dengan level 4,5 g/kg pakan dengan harapan dapat memberikan hasil yang optimal terhadap
konversi pakan, retensi nitrogen dan energi metabolis pada burung puyuh.