Evaluasi Kualitas Telur Ayam Konsumsi Strain Hisex Brown Pada Proses Ozonasi Selama Penyimpanan
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bobot telur, tinggi kantung
udara telur, indeks putih telur, indeks kuning telur, Haugh Unit telur ayam
konsumsi strain Hisex Brown dan jumlah mikroba telur selama penyimpanan
dengan perlakuan ozonasi.
Penelitian dilaksanakan di Divisi Unggas Balai Besar Pelatihan Peternakan
Batu dan Laboratorium Kesmavet UPT Laboratorium Kesehatan Hewan Malang
pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2022. Penelitian ini
menggunakan metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak
Lengkap Pola Faktorial dimana faktor I adalah proses ozonasi dan faktor II adalah
lama penyimpanan, dengan jumlah perlakuan sebanyak 9 perlakuan. Telur yang
digunakan dalam penelitian ini sebanyak 300 butir yang berumur maksimal satu
hari setelah ditelurkan. Telur mendapatkan perlakuan ozonasi selama 0, 24 dan 27
menit (O0, O24 dan O27) dan dilakukan analisis kualitas selama penyimpanan
dengan 3 perlakuan.yaitu dengan lama penyimpanan selama 3, 5, 7 minggu (P3,
P5, P7). Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi penurunan bobot
telur, kantung udara telur, indeks putih telur, indeks kuning telur, Haugh Unit dan
Cemaran Mikroba yang meliputi Colliform dan Salmonella.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh antara proses ozonasi
dengan lama penyimpanan terhadap terhadap parameter penurunan bobot telur
berkisar antara 1,6400%-8,4833%, kantung udara telur berkisar antara 0,630cm 1,133cm, indeks kuning telur berkisar antara 0,186-0,348, indeks putih telur
berkisar antara 0,024-0,099, nilai Haugh Unit berkisar antara 67,038-92,764
dan total bakteri Coliform berkisar antara 0-16,667 cfu/g menunjukkan pengaruh
signifikan (P<0,05). Rataan bobot telur hasil penelitian, hasil ozonasi
dibandingkan tanpa ozonasi berkisar 3,81±1,84% - 6,43±2,36 %, rataan kantung
udara hasil ozonasi dibanding tanpa ozonasi berkisar
0,78±0,15 cm – 0,91±0,17 cm, rataan indeks kuning telur hasil ozonasi dibanding
tanpa ozonasi berkisar 0,36±0,06 – 0,26±0,006, rataan indeks putih telur hasil
ozonasi dibanding tanpa ozonasi berkisar 0,07±0,02 – 0,05±0,002, rataan nilai
Haugh Unit hasil ozonasi dibanding tanpa ozonasi berkisar 86,85±5,4 –
79,94±10,2, dan total Bakteri Coliform hasil ozonasi dibanding tanpa ozonasi
berkisar 0±0 cfu/g – 12,22±6,67 cfu/g. Sedangkan Salmonella menunjukkan hasil
negatif.
Disimpulkan bahwa penggunaan teknologi ozonasi selama 27 menit
efektif untuk mempertahankan kualitas telur selama 5 minggu penyimpanan
ditinjau dari penurunan bobot telur sebesar 3,9533% , kantung udara telur sebesar
0,730 cm, indeks kuning telur sebesar 0,320 , indeks putih telur sebesar 0,069 dan
Nilai Haugh Unit sebesar 86,330. Proses ozonasi dapat menekan bakteri Coliform
pada telur ayam sampai dengan 100% selama penyimpanan hingga 5 minggu
dengan waktu paparan ozonasi selama 27 menit. Salmonella pada telur ayam sejak
awal penelitian hingga minggu ke 7 baik dengan perlakuan ozonasi maupun tanpa
ozonasi menunjukkan hasil negatif.