Pengaruh Tingkat Penambahan Probiotik Enkapsulasi Lactobacillus salivarius Plus Mikromineral dalam Pakan terhadap Bobot dan Komponen Telur Puyuh
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan di Laboraturium Peternakan Universitas
Islam Malang dan peternakan burung puyuh milik Bapak Eko di Desa
Pandan Mulyo, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang. Pelaksanaan
penelitian mulai tanggal 01 Juli sampai 10 Juli 2020. Penelitian ini
bertujuan menganalisa pengaruh tingkat penambahan probiotik
enkapsulasi Lactobacillus salivarius plus mikromineral dalam pakan
terhadap bobot dan komponen telur puyuh.
Materi yang digunakan adalah probiotik Lactobacillus salivarius dan
burung Puyuh umur 120 hari sebanyak 320 ekor. Metode yang digunakan
adalah metode percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap
(RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan meliputi pemberian
probiotik, perlakuan A= tanpa probiotik, B= 0,2%, C= 0,4%, dan D=0,6%.
Setiap unit percobaan terdiri dari 20 ekor burung puyuh. Variabel yang
diamati adalah berat telur dan komponen telur meliputi: berat putih telur
puyuh, berat kuning telur puyuh, dan berat kerabang telur puyuh.
Hasil penelitian diperoleh bahwa penambahan probiotik
Lactobacillus salivarius terenkapsulasi berpengaruh sangat nyata (P<0,01)
terhadap berat bobot telur dan bobot putih telur. Rataan nilai (gram) pada
perlakuan A = 11.055
a
, perlakuan B = 11.919bc, perlakuan C = 11.783
b
,
dan perlakuan D = 12.146c
. Rata-rata berat putih telur puyuh (gram)
perlakuan A = 5.639a
perlakuan B = 6.348b
perlakuan C =6.248b dan
perlakuan D =6.375
b
. Penambahan probiotik lactobacillus salivarius
terenkapsulasi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap berat kuning
telur dan kerabang telur puyuh. Rata-rata berat kuning telur puyuh (gram)
perlakuan A = 3.855 perlakuan B = 3.975 perlakuan C =3.929 dan
perlakuan D = 4.162. Rata-rata berat kerabang telur puyuh (gram) pada
perlakuan A = 1.549 perlakuan B =1.595 perlakuan C =1.609 dan
perlakuan D =1.608.
Dapat disimpulkan bahwa pemberian probiotik Lactobacillus
salivarius berpengaruh positif terhadap bobot telur dan berat putih telur.
Dengan pemberian probiotik LS 0,2% telah dapat meningkatkan bobot
telur dan bobot putih telur. Disarankan untuk meningkatkan bobot telur
dan komponen telur sebaiknya digunakan pemberian probiotik LS pada
puyuh sebanyak 0,2% dari pakan yang diberikan. Serta disarankan untuk
diteliti lebih lanjut tentang pengaruh pemberian probiotik terhadap kadar
lemak dan kadar kolestrol telur puyuh.