Pembelajaran Tradisi-Tradisi Islam Aswaja An Nahdliyah Dalam Kitab Syamsu Al-Lamiah Untuk Meningkatkan Karakter Ke-Nu-An Santri Pondok Pesantren Kramat Kraton Pasuruan
Abstract
Di era globalisasi dan digitalisasi yang sangat terbuka bahkan lebih condong
kearah kehidupan hedonisme ini, nilai-nilai karakter pada pertumbuhan remaja
semakin terabaikan. Padahal mereka sangat membutuhkan nilai-nilai tersebut
untuk menghadapi masalah-masalah yang akan datang yang tidak bisa dipecahkan
hanya dengan mengandalkan kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual.
Nilai-nilai aqidah Aswaja, tradisi keagamaan, karakter ke-NU-an harus tetap
dijaga dan dilestraikan. Oleh karena itu, di Pondok Pesantren Kramat mengajarkan
kitab Syamsu Al-lamiah sebagai salah satu upaya menjaga dan melestarikan nilai nilai tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, menganalisis, dan
memberikan interpretasi tentang tradisi-tradisi Islam Aswaja An-Nahdliyah,
pelaksanaan pembelajaran, hingga hambatan, kelebihan, dan kekurangan dalam
proses pembelajaran Kitab Syamsu Al-Lamiah Untuk Meningkatkan Karakter Ke Nu-an Santri Pondok Pesantren Kramat Kraton Pasuruan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan dan jenis penelitian kualitatif,
peneliti menggambarkan fokus dalam bentuk deskriptif, tanpa menggunakan
rumus statistik atau angka-angka. Sumber data primer dan sekunder diambil dari
manusia dan non manusia. Metode pengumpulan data menggunakan teknik
observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis datanya menggunakan proses
Data Collection Periode, Data Condensation, Data Display, Conclution
drawing/verivication.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Kitab Syamsu Al-lamiah di tulis
oleh KH.As’ad Jalalah Abdul Karim sebagai benteng Aqidah ASWAJA serta
menjawab berbagai persoalan dalil agama mengenai tradisi-tradisi Islam
Ahlusunnah Wal Jamaah. Dari 25 pembahasan yang tercantum dalam kitab
tersebut setidaknya terdapat 8 pembahasan khusus mengenai masalah tradisi tradisi Islam Ahlusunnah Wal Jamaah diantaranya Tawassul, ziarah kubur, Baca
Al-Qur’an, Dzikir, Berdoa dan Bershodaqoh untuk Mayyit, Talqin Mayyit, Haul
dan Tahlilan, Mencium Tangan Orang Sholeh, Maulid Nabi Muhammad SAW,
Berdzikir menggunakan Tasbih. 2) Proses pembelajaran tradisi-tradisi Islam
Ahlusunnah Wal Jamaah dalam kitab Syamsu Al-lamiah mencakup tiga tahapan
mulai dari kegiatan pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Adapun metode
pembelajaran yang digunakan adalah kolaborasi dari beberapa metodelogi
pembelajaran kitab kuning yaitu metode ceramah, metode klasikal, metode diskusi dan metode tanya jawab. 3) Terdapat hambatan, kelebihan, dan kekurangan dalam
proses pembelajaran kitab Syamsu Al-lamiah Untuk Meningkatkan Karakter Ke Nu-an Santri Pondok Pesantren Kramat Kraton Pasuruan.
Saran dari penulis dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebagai berikut:
1) Bagi Pondok Pesantren Kramat diharapkan untuk terus konsisten melaksanakan
pembelajaran Tradisi-Tradisi Islam Aswaja An-Nahdliyah, merapikan cetakan
kitab Syamsu Al-Lamiah serta menyebarluaskan ke khalayak umum supaya bisa
dipelajari dan dipahami oleh masyarakat luas. 2) Bagi lembaga serupa atau Pondok
Pesantren diharapkan untuk menerapkan pembelajaran Aswaja baik dari segi
Aqidah, Karakter maupun Tradisi keagamaan sebagai salah satu bentuk
kepedulian terhadap ajaran Ahlusunnah Wal Jamaah. 3) Bagi guru diharapkan
agar lebih aktif dan lebih inovatif baik proses ataupun metode pembelajaran
Tradisi-Tradisi Islam Aswaja An-Nahdliyah Dalam Kitab Syamsu Al-Lamiah
Untuk Meningkatkan Karakter Ke-Nu-an Santri Pondok Pesantren Kramat Kraton
Pasuruan.
Collections
Related items
Showing items related by title, author, creator and subject.
-
Paradigma Baru Tradisi "Antar Ajungan" Pada Masyarakat Paloh, Kabupaten Sambas
Aslan; Sihalolo, Nahot Tua Parlindungan; Nugraha, Iman Hikmat; Karyanto, Budi; Zakaria, Zuhkhriyan (IAIN Purwokerto, 2020-05)Perubahan yang terus berlanjut dari masa pertanian, industri dan masa sekarang yang dikenal dengan informasi mengalami perubahan yang drastis dengan wajah yang baru, tetapi budaya di masyarakat Paloh tidak lekang dimakan ... -
Tradisi Pembayunan pada Proses Pernikahan Masyarakat Suku Sasak dalam Perspektif Antropologi Hukum (Studi di Desa Gondang, Kabupaten Lombok Utara)
Anam, Ahmad Gautsul (Universitas Islam Malang, 2021-07-17)Perkawinan merupakan hal yang sangat sakral baik dalam menjalankan perintah sunnah maupun dalam membentuk hubungan kekeluargaan, sehingga dapat disebut dengan ikatan yang kuat, dengan adanya hubungan yang sakral dengan ... -
Tradisi Polalanta dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif (Studi Kasus di Desa Kombutokan Kecamatan Totikum Kabupaten Banggai Kepulauan Provinsi Sulawesi Tengah)
Yela, Agus Adi Purnawan (Universitas Islam Malang, 2021-07-12)Pada dasarnya perkawinan itu berlaku sepanjang masa hingga akhir hayat. Hal inilah yang dianjurkan oleh agama Islam. Namun dalam kenyataannya tidaklah demikian. Kehidupan rumah tangga tidak ada yang berjalan mulus, kadang ...